Senin, Juli 06, 2009

Sang Putri Tidur

"Apaaa...si putri tidur dah nikah?? Masa` sih? Kapan? Ama ikhwan mana?"

Aahh...ingatanku melayang ke masa sekolah dulu...  :)

Namanya Siti Churiah tapi teman2 menjulukinya si putri tidur, bukan tanpa alasan mereka memanggilnya seperti itu, setiap kali ada kesempatan dia pasti akan "tertidur". Anaknya sederhana sekali, matanya agak kuyu dan sedikit bengkak karena kurang tidur...atau malah kebanyakan tidur?? Wallahu'alam.

Yang jelas dia baik sekali, agak minderan kalo bergaul dengan teman2, tiap hari dia berjualan es mambo ke sekolah, rasanya macam-macam ada susu, kacang ijo, rujak dll n murah...cuma 100 perak, makanya laris banget... :)

Naik kelas 2 Farmasi dia membuat heboh kelas...pake jilbab euy!! Tapi bukan jilbabnya yang bikin heboh tapi...dia mengenakan baju seragam putih lengan panjang yang (cukup) ngepres di badan alias ngetat, rok biru muda sedikit di bawah lutut, kaos kaki putih sepanjang lutut dan sehelai jilbab linen putih, sederhana sekali tapi rapi dan bersih.

"Pake jilbab kok kayak gitu sih bajunya, gak niat tuh...!!"
"Percuma deh jilbabnya, masa' bajunya ngetat, roknya pendek lagi!!"

Begitulah sebagian gunjingan teman-teman di kelas tapi dia tetap cuek dan tetap...suka tidur :)
Selidik punya selidik ternyata...dia tidur di kelas bukan keinginannya, tapi dia memang tidak punya cukup waktu untuk tidur...

Siti Churiah anak ke 2 dari banyak saudara, kakaknya telah bekerja serabutan tapi hasilnya hanya untuk dirinya sendiri, ayahnya tidak punya pekerjaan terkadang jadi buruh di pasar tetapi hasilnya bukan untuk keluarga, walhasil dia harus bekerja keras membantu ibunya berjualan es mambo keliling bahkan di bawa ke sekolah dan ngajar ngaji untuk membiayai keluarga n sekolahnya serta adik-adiknya. Ia tinggal di rumah (terbuat dari kardus) pinggir rel kereta daerah Tanah Tinggi Senen, yang kalo kereta KRL lewat maka rumahnya akan bergetar hebat sampai-sampai nyaris roboh, bahkan menurutnya kalo anggota keluarganya lengkap ada dirumah semuanya maka rumah kardusnya tidak akan muat menampung mereka semua...Allahu Akbar!!

Pagi hingga ashar dia sekolah, sore harinya dia mengajar ngaji hingga malam, lalu dia membantu ibunya bikin es mambo hingga dini hari, subuh dia mengantarkan es mambo ketempat-tempat biasa, paginya dia kembali sekolah...so kapan tidurnya??? Terjawab sudah teka teki sang putri tidur...

"Abisan gak ada lagi Ve, aku juga tau kok, aneh kalo pake jilbab bajunya ngetat n roknya pendek, ntar deh kalo udah ada, aku juga gak mo pake baju kayak gini, soalnya aku udah niat nih kalo gak DO (drop out) alias naik kelas mo pake jilbab..." papar Churi. Tentunya keadaan seperti itu tidak berlangsung lama, teman-teman dan alumni menghibahkan pakaian layak padanya.

Ketika tur ke Bali dia bilang "Aku bawa uang saku Rp 20.000 Ve, ini duit jajan paling banyak yang pernah aku pegang hasil kerjaku sendiri, kalo anak-anak pada bawa ratusan ribu ya Ve?"

Setelah lulus aku dengar dia bekerja di 2 apotik sekaligus, ternyata dia bener2 ngejar setoran untuk keluarganya, membiayai adik-adiknya...Subhanallah, tapi dia tidak pernah absen ngaji. Hingga aku mendengar kabar terakhir tentangnya, sudah menikah tahun 2000 lalu..., dengan seorang ikhwan sholeh ...Alhamdulillah Allahu Akbar :) :)

"Ah ukhti...kerasnya kehidupan telah menempamu menjadi sosok muslimah sejati, kuat dan tabah seperti Fatimatuzzahra..." Sang Putri Tidur telah terbangun dari tidurnya yang panjang dan melelahkan, Prince Charming telah menjemputnya...Allah mengaruniakan padanya nikmat dan rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka olehnya.

"dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? dan Kami tinggikan sebutan namamu karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (Qs.94:2-6).


0 komentar: