Sabtu, Oktober 10, 2009

Hadits Ke-1

Dari Salman R.A, ia berkata, ”Pada akhir bulan Sya’ban, Rasulullah SAW berkhutbah kepada kami.” Beliau bersabda, ”Wahai manusia, telah dekat kepadamu bulan yang agung lagi penuh berkah. Bulannya di dalannya terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seri bulan. Bulan yang di dalamnya Allah menjadikan puasa sebagai Fardhu dan bangun malam sebagai Sunnah. Barang siapa mendekatkan diri di dalamnya dengan beramal Sunnah maka, (pahalanya) seperti orang yang beramal Fardhu pada bulan lainnya. Dan barang siapa beramal Fardhu didalamnya, maka pahalanya seperti orang yang beramal tujuh puluh amalan Fardhu pada bulan lainnya. Inilah bulan kesabaran, dan pahala sabar adalah surga. Inilah bulan kasih sayang, bulan saat rezeki seorang Mukmin ditambah. Barang siapa memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.” Mereka berkata, ”Ya Rasulullah, tidak setiap kami memiliki untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.” Beliau bersabda, ”Allah memberi pahala kepada orang yang menberi makanan untuk orang yang berbuka puasa; meskipun sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu. Inilah bulan yang awalnya penuh Rahmat, tengahnya penuh ampunan, dan akhirnya kebebasan dari api neraka. Barang siapa meringankan beban hamba-hamba Sahayanya pada bulan itu, maka Allah akan menggampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah empat amalan pada bulan itu. Dua diantaranya menyenangkan Tuhannya, dan dua lainnya kamu pasti memerlukannya. 

 Adapun dua perkara yang dengannya kamu menyenangkan Tuhanmu adalah: bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan kamu memohon ampunan kepada-Nya. Dan dua perkara yang pasti kamu memerlukannya adalah: kamu memohon surga kepada Allah dan kamu berlindung kepada-Nya dari api neraka. Barang siapa memberi minum kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan memberinya seteguk minum dari telagaku yang ia tidak akan haus hingga ia masuk surga.“ (Ibnu Khuzaimah, Baihaqi, Ibnu Hibban). 

Faedah

 Hadits di atas dibahas oleh sebahagian ahli Hadits karena kelemahannya. Namun karena Hadits ini mengenai Fadhilah amal, maka kelemahan seperti itu masih dapat diterima. Juga karena Hadits banyak dikuat kan oleh Hadits- hadits lainnya, maka Hadits ini dapat diterima. 

 Ada beberapa hal yang dapat kita ketahui dari Hadits diatas. Pertama, betapa besar perhatian Nabi SAW sehingga secara khusus beliau berkhutbah pada akhir bulan Sya, Ban menasehati dan memperingatkan manusia agar jangan melalaikan bulan Ramadhan walaupun hanya satu detik. Dalam nasihatnya, beliau menjelaskan dengan panjang lebar keutamaan bulan Ramadhan kemudian memberikan beberapa petunjuk yang penting untuk diperhatikan. Pertama, hakikat Lailatul Qadar sebagai malam yang sangat penting. Penjelasan akan dipaparkan dalam pasal kedua Risalah ini.
(BERSAMBUNG)  


0 komentar: