Sabtu, Oktober 10, 2009

Semangat Anak-Anak Dalam Agama

Kisah Dua Anak Anshar Yang Membunuh Abu Jahal

 Abdurrahman Bin Auf R.A adalah seorang sahabat yang terkenal. Ia berkata, ”Dalam perang Badar, ketika aku sedang berdiri dalam barisan perang, kulihat disebelah kanan dan kiri ku ada anak-anak kecil. Terlintas dalam pikiranku, seandainya yang ada di sisiku itu adalah orang dewasa yang kuat tentu lebih baik, karena ia dapat membantu jika diperlukan. Namun yang sekarang ada di sisiku adalah dua anak kecil, bagaimana mungkin mereka dapat membantuku?” Ketika aku sedang berpikir demikian, salah seorang anak memegang tanganku dan bertanya, ”Paman, kenalkah Paman dengan Abu Jahal?” Jawabku, “Ya aku mengenalnya, mau apa kalian dengannya?” Ia berkata “Aku mendengar, ia selalu mencaci Rasulullah SAW. Demi Allah yang nyawaku berada ditangan-Nya, jika aku melihatnya tentu aku tidak akan membiarkannya. Ia yang mati atau aku yang mati.” Aku sangat kaget mendengar jawabannya itu. Anak yang kedua pun bertanya seperti yang pertama, dan ia juga mengucapkan hal yang sama. Kebetulan ketika itu kulihat Abu Jahal sedang berkeliling. Aku berkata kepada kedua anak itu. ”Lihat, orang yang kalian tanyakan sedang berjalan.” Mendengar ucapanku, kedua anak itu langsung menghunuskan pedangnya dan lari mendekati Abu Jahal. Dan ternyata, Abu Jahal dapat dijatuhkan oleh mereka berdua. “ (Bukhari) 

Faedah
 Kedua anak itu adalah Mu’adz Bin Amr Bin Jamuh R.Huma dan Mu’adz Bin Afra R.A. Mu’adz Bin Amr R.Huma berkata, ”Aku mendengar bahwa tidak ada orang yang dapat membunuh Abu Jahal. Ia dijaga dengan sangat ketat tetapi dalam pikiranku, aku lah yang akan membunuhnya.“ Kedua anak itu berjalan kaki sedangkan Abu Jahal mengendarai kuda. Ketika Abdurrahman Bin Auf R.A melihatnya ia sedang mengatur barisan pasukannya. Kedua anak itu berlari mendekati Abu Jahal yang sedang berkuda karena sulit menyerang Abu Jahal secara langsung, maka salah seorang anak itu menyerang kaki kuda yang ditunggangi oleh Abu Jahal, dan anak yang lainnya menyerang kaki Abu Jahal. Dengan serangan itu, kuda pun terjatuh dan Abu Jahal juga terjatuh tidak dapat berdiri lagi. Kedua sahabat kecil itu meninggalkan Abu Jahal dalam keadaan menggelepar tidak dapat berdiri. Kemudian saudara mereka, Mu’awwidz Bin Afra R.A pun datang dan semakin melukai Abu Jahal karena khawatir Abu Jahal bangun dan lari. Saat itu Abu Jahal belum terbunuh. Lalu datanglah Abdullah Bin Mas’ud R.A yang langsung memenggal kepala Abu Jahal. Mu’adz Bin Amr R.Huma berkata, “Ketika memotong kakinya, Ikrimah Bin Abu Jahal sedang bersama ayahnya. Ia menyerang pundak ku sehingga tanganku terputus hanya tersisa sedikit kulit menempel ke badan. Kuletakkan tanganku di punggung, dan selama sehari penuh aku berjuang dengan satu tangan saja. Ketika tangan tadi mulai merasa mengganggu gerakanku maka ku injak tangan itu dengan kaki, lalu ku tarik keras hingga terputus tanganku dan kubuang potongan tangan itu.” (Khamis)



0 komentar: